EL DE ER
Kalo
denger kata “LDR” bawaannya galau
mulu yak kayaknya. Yang jauh lah, nggak bisa ketemu lah, curiga lah… ia emang
bener sih.. :D dan kebanyakan cewek nggak suka sama yang namanya EL DE ER. Meskipun cowok pun terkadang
juga demikian. Denger kata LDR aja tuh rasanya kayak kesamber petir
berulang-ulang, plus gosong berulang-ulang, kemudian nggak mati-mati juga, haha…
emang gitu yak?? *kayaknya si. :D
LDR
merupakan hal yang sangat hebat, menurut saya, apa;agi bagi orang-orang yang
bisa menjalaninya. Hebat dalam artian, melatih kesabaran kita. Sabar untuk
bertemu sang pujaan, ahayy… menjalani hubungan yang demikian itu emang ga
gampang. Dan bahkan bisa sampe putus kalo g betah. Tapi semua itu juga
tergantung sama pasangan yang menjalaninya. Kalo emang kita yakin sama pasangan
kita, dan kita juga yakin sama perasaan kita bahwa “dia” adalah satu-satunya
yang terbaik pasti seberapa jauhpun jarak yang memisahkan keduanya, *ehemm… :D,
seberapa lamapun waktu yang terlewatkan tanpa sang pujaan, *ehemm lagi… :D, Insyaallah
keduanya akan kembali bertemu. *tumben omongan saya agak ada benernya
gini ya.. hihi.
Saya
mengambil contoh saya sendiri ya, beberapa tahun lalu saya memutuskan untuk LDR
dan parahnya lagi, saya belum pernah bertemu dengan yang bersangkutan. Hubungan
yang nyaman memang yang nyata ada secara real di hadapan kita. Pada umumnya. Tetapi
dengan hubungan yang “maya” namun “nyata” seperti itu juga tidak menutup
kemungkinan untuk menjadi suatu hubungan yang nyaman kok. Maya, mengingat kami
belum pernah bertemu satu sama lain, sekalipun. Dan nyata, karena kenyataan
saya memang sedang menjalani hubungan tersebut. Dan LDR menurut versi saya
bukan seperti yang saya sebutkan di atas. Nggak nyaman karena jauh atau nggak
bisa ketemu. Bukan. Saya justru merasa nyaman dengan hubungan tersebut. Rasa
nyaman itu muncul ketika saya melihat pengalaman saya sebelumnya dengan kekasih
yang nyata dan ada didepan mata. Saya mencoba membandingkan dua macam hubungan
yang demikian itu. Real and maya *maaf, bahasa inggrisnya maya apa yak?? O.o
#Plakk!! Haha
Hubungan
yang nyata itu rasanya sangat rumit. Kebanyakan protes dari dua belah pihak, Kenapa
sih rambut kamu dikuncir, bagusan diurai. Kenapa sih kalo makan bunyi, yang
sopan donk, kenapa sih lama amad jemputnya cepetan dikit napa, kenapa sih..
kenapa sih.. kenapa sih…dan rasanya hubungan yang nyata itu didominasi dengan
yang namanya “kenapa sih” -___-“.. Bentar-bentar ini, bentar-bentar itu.
sedikit-sedikit salah, sedikit-sedikit ga pas, *apanya yg ga pas? O.o yah
intinya begitulah. Selalu pusing dengan hal-hal sepele. Nah.. kalo LDR kan jadi
g ada yang protes ataupun diprotes.
Setuju dunk?? Itulah yang membuat saya nyaman, saya jadi ga buang-buang
suara merdu saya *ehemm.. buad protes, dan telinga saya juga ga sering-sering
denger protesan dari sang “pacar”.
LDR
memang sumber segala kecurigaan. Curiga kalau-kalau pacar kita ada main sama
orang lain. Tapi, lagi-lagi balik lagi sama kita sendiri. Harus yakin. Yakin kalo
dia emang lagi selingkuh hihihi, ehh? Bukan ia… :p Bagaimana bisa yakin?
Bahkan saya sendiri tidak tau darimana keyakinan tersebut tumbuh. Sebagai
seorang wanita, biasanya perasaannya lebih tajam ketimbang laki-laki, *setuju
hai kalian para wanita??? #CariDukungan. Namun intinya sih komunikasi ya. Nah,
jadi selain memiliki sikap saling percaya, percaya dengan perasaan sendiri dan
orang yang bersangkutan, komunikasi juga harus sering-sering dilakuin, harus
lancarlah intinya, ya seperti yang saya praktekkan dulu *kebetulan telpon selalu
gratis, makanya lancar, wkkwkwkw. Lagian kan alat telekomunikasi saat ini udah
canggih, gak cuman telpon aja, bisa kan pake webcam, ada video call juga. Kalo lagi
kangen gak ketulungan, manfaatkan aja skype, atau YM yang udah menunjang adanya
video call, kalo emang bener-bener gak bisa untuk ketemu saat itu juga. J
*senyum*
Nggak
sedikit juga kan orang yang udah nikah LDR an gara-gara kerjaan mungkin atau
yang lainnya, ada yang sampe berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, *mari
kita tengok kehidupan LDRnya para TKI. *maksa disangkut-sangkutin amad nih yak?
Haha. Nah, kenapa yang ‘maaf, baru pacaran aja riweh dengan hubungan LDR? Jadi
buat yang lagi el de er an, udah ambil sisi positifnya aja. Gunakan kepercayaan
hatimu sebagai kunci dalam menjaga hubungan, dan manfaatkan alat komunikasi
yang ada untuk tetap saling terhubung. Jadikan jarak bukan sebagai satu-satunya alasan untuk memunculkan permasalahan
dalam suatu hubungan. Okeokeoke??? Oke dunk yak.. hehee
LDR, Connecting people… *kok mirip kaya iklan ya… :D
Tulisan ini saya persembahkan untuk temen saya yang
sekarang lagi LDR an. Bisa dilihat wajah galaunya DISINI Peace, ^_^v.
Nah udah tau kan orangnya yang mana? Hehehe…
No comments:
Post a Comment