Pages - Menu

Friday, July 27, 2012

EL DE ER (ELong DistancE ERelationship)


EL DE ER
            Kalo denger kata “LDR” bawaannya galau mulu yak kayaknya. Yang jauh lah, nggak bisa ketemu lah, curiga lah… ia emang bener sih.. :D dan kebanyakan cewek nggak suka sama yang namanya EL DE ER. Meskipun cowok pun terkadang juga demikian. Denger kata LDR aja tuh rasanya kayak kesamber petir berulang-ulang, plus gosong berulang-ulang, kemudian nggak mati-mati juga, haha… emang gitu yak?? *kayaknya si. :D
            LDR merupakan hal yang sangat hebat, menurut saya, apa;agi bagi orang-orang yang bisa menjalaninya. Hebat dalam artian, melatih kesabaran kita. Sabar untuk bertemu sang pujaan, ahayy… menjalani hubungan yang demikian itu emang ga gampang. Dan bahkan bisa sampe putus kalo g betah. Tapi semua itu juga tergantung sama pasangan yang menjalaninya. Kalo emang kita yakin sama pasangan kita, dan kita juga yakin sama perasaan kita bahwa “dia” adalah satu-satunya yang terbaik pasti seberapa jauhpun jarak yang memisahkan keduanya, *ehemm… :D, seberapa lamapun waktu yang terlewatkan tanpa sang pujaan, *ehemm lagi… :D, Insyaallah keduanya akan kembali bertemu. *tumben omongan saya agak ada benernya gini ya.. hihi.
            Saya mengambil contoh saya sendiri ya, beberapa tahun lalu saya memutuskan untuk LDR dan parahnya lagi, saya belum pernah bertemu dengan yang bersangkutan. Hubungan yang nyaman memang yang nyata ada secara real di hadapan kita. Pada umumnya. Tetapi dengan hubungan yang “maya” namun “nyata” seperti itu juga tidak menutup kemungkinan untuk menjadi suatu hubungan yang nyaman kok. Maya, mengingat kami belum pernah bertemu satu sama lain, sekalipun. Dan nyata, karena kenyataan saya memang sedang menjalani hubungan tersebut. Dan LDR menurut versi saya bukan seperti yang saya sebutkan di atas. Nggak nyaman karena jauh atau nggak bisa ketemu. Bukan. Saya justru merasa nyaman dengan hubungan tersebut. Rasa nyaman itu muncul ketika saya melihat pengalaman saya sebelumnya dengan kekasih yang nyata dan ada didepan mata. Saya mencoba membandingkan dua macam hubungan yang demikian itu. Real and maya *maaf, bahasa inggrisnya maya apa yak?? O.o #Plakk!! Haha
            Hubungan yang nyata itu rasanya sangat rumit. Kebanyakan protes dari dua belah pihak, Kenapa sih rambut kamu dikuncir, bagusan diurai. Kenapa sih kalo makan bunyi, yang sopan donk, kenapa sih lama amad jemputnya cepetan dikit napa, kenapa sih.. kenapa sih.. kenapa sih…dan rasanya hubungan yang nyata itu didominasi dengan yang namanya “kenapa sih” -___-“.. Bentar-bentar ini, bentar-bentar itu. sedikit-sedikit salah, sedikit-sedikit ga pas, *apanya yg ga pas? O.o yah intinya begitulah. Selalu pusing dengan hal-hal sepele. Nah.. kalo LDR kan jadi g ada yang protes ataupun diprotes.  Setuju dunk?? Itulah yang membuat saya nyaman, saya jadi ga buang-buang suara merdu saya *ehemm.. buad protes, dan telinga saya juga ga sering-sering denger protesan dari sang “pacar”.  
            LDR memang sumber segala kecurigaan. Curiga kalau-kalau pacar kita ada main sama orang lain. Tapi, lagi-lagi balik lagi sama kita sendiri. Harus yakin. Yakin kalo dia emang lagi selingkuh hihihi, ehh? Bukan ia… :p Bagaimana bisa yakin? Bahkan saya sendiri tidak tau darimana keyakinan tersebut tumbuh. Sebagai seorang wanita, biasanya perasaannya lebih tajam ketimbang laki-laki, *setuju hai kalian para wanita??? #CariDukungan. Namun intinya sih komunikasi ya. Nah, jadi selain memiliki sikap saling percaya, percaya dengan perasaan sendiri dan orang yang bersangkutan, komunikasi juga harus sering-sering dilakuin, harus lancarlah intinya, ya seperti yang saya praktekkan dulu *kebetulan telpon selalu gratis, makanya lancar, wkkwkwkw. Lagian kan alat telekomunikasi saat ini udah canggih, gak cuman telpon aja, bisa kan pake webcam, ada video call juga. Kalo lagi kangen gak ketulungan, manfaatkan aja skype, atau YM yang udah menunjang adanya video call, kalo emang bener-bener gak bisa untuk ketemu saat itu juga. J *senyum*
            Nggak sedikit juga kan orang yang udah nikah LDR an gara-gara kerjaan mungkin atau yang lainnya, ada yang sampe berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, *mari kita tengok kehidupan LDRnya para TKI. *maksa disangkut-sangkutin amad nih yak? Haha. Nah, kenapa yang ‘maaf, baru pacaran aja riweh dengan hubungan LDR? Jadi buat yang lagi el de er an, udah ambil sisi positifnya aja. Gunakan kepercayaan hatimu sebagai kunci dalam menjaga hubungan, dan manfaatkan alat komunikasi yang ada untuk tetap saling terhubung. Jadikan jarak bukan sebagai satu-satunya alasan untuk memunculkan permasalahan dalam suatu hubungan. Okeokeoke??? Oke dunk yak.. hehee
LDR, Connecting people… *kok mirip kaya iklan ya… :D
            Tulisan ini saya persembahkan untuk temen saya yang sekarang lagi LDR an. Bisa dilihat wajah galaunya DISINI Peace, ^_^v.
            Nah udah tau kan orangnya yang mana? Hehehe…

No comments:

Post a Comment